Apa kabar Bahasa Indonesia (-nya Obama)?

[28 Januari 2009]


 "Selamat siang, bapak!"

"Terima kasih, apa kabar?"

Demikian penggalan kalimat Bahasa Indonesia yang diucapkan oleh Charles Silver, yang spontan dijawab juga dengan Bahasa Indonesia oleh Presiden Barrack Obama. Kejadian sapa-menyapa ini berlangsung ketika Obama melakukan kunjungan ramah-tamah ke Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Selanjutnya Obama dengan bahasa Inggris memuji kefasihan berbahasa Indonesia mantan konselor di Jakarta itu. Apa yang bisa dijadikan pelajaran dari peristiwa spontan itu, yang ternyata juga menarik perhatian media di AS sana? Ternyata Bahasa Indonesia memiliki tempat istimewa di diri Obama dan juga tentunya bagi Charles.

Bahasa Indonesia terbukti tidak hilang begitu saja dari memori presiden AS pertama Afro-Amerika itu. Bahkan dengan cerdiknya, seorang diplomat senior berhasil menjadikan Bahasa Indonesia sebagai cara jitu guna menarik perhatian dirinya, bahkan berhasil mencuri perhatian media masa internasional.

Yaa, sapa tau presiden mau ngangkat gue jadi wakilnya Hillary, sukur-sukur diangkat jadi utusan khusus untuk Asia-Pasifik, mungkin begitu kira-kira pikiran dan harapan Charles Silver yang pernah tinggal 7 tahun di Indonesia. Jika ternyata mimpinya itu terwujud, dia pasti akan sangat berterima kasih kepada guru Bahasa Indonesianya dahulu.

Di saat Bahasa Indonesia yang saat ini sedang mengalami krisis identitas karena banyaknya anak-anak kita yang lebih piawai ber-english-ria ketimbang berbahasa ibunya akibat belajar di sekolah borjuis dengan kurikulum internasional. Munculnya sepatah-duapatah kata Bahasa Indonesia di pusat perhatian dunia (baca: Amerika Serikat), cukup memberi angin segar akan eksistensi bahasa kita.

Noh, presiden dunie aje kagak malu pake bahase Indonesie, masak kite-kite malah bangge pake bahase die?? Dunie emang udeh kebolak-balik! seru Mat Peci, seorang jawara di kampung Bojong di pinggiran Jakarta. Meski Mat Peci tidak punya wewenang ilmiah dalam menganalisa pemakaian bahasa, tapi rasanya komen spontannya patut direnungkan. Jangan sampai di masa depan anak-anak kita tak lagi bisa berbahasa Indonesia dan hanya bisa berkata, Apa kabar Bahasa Indonesia? [b\w]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar