Apa Bahasa Indonesianya SMS?


Pada suatu pagi hari, dua orang penyiar Hardrock FM Jakarta sedang menerima seorang penelpon yang mengusulkan agar dicari kepanjangan bahasa Indonesianya SMS (Short Message Service). Si penelpon mengusulkan itu karena ingat dengan singkatan ATM – Automatic Teller Machine, yang di-Indonesia-kan menjadi Anjungan Tunai Mandiri (ini sudah ada sebelum terbentuknya Bank Mandiri).

Begitu denger “tantangan” itu, gw langsung berpikir dalam hati, dan menemukan jawabnnya: Surat Melalui Selular, dan apa lacur? Dari beberapa sms yang masuk ke radio itu untuk menjawab, ternyata ada juga jawaban yang sama persis, Surat Melalui Selular! Selain itu juga ada jawaban lain, Sekali Menulis Singkat, Seranta Melalui Seluler, dan masih beberapa lagi, gw lupa... Pada bagian tulisan ini, gw cuma ingin ngingetin, untuk kesekian kalinya istilah “nothings new under the sun” ternyata memang sungguh terbukti.

Entah mengapa, masalah peng-Indonesia-an SMS dan ATM tersebut menarik perhatian gw, bisa jadi ini sedikit banyak dipengaruhi pekerjaan sebagai pemulung kata-kata yang gw jabanin sekarang ini. Peristiwa pagi-pagi tersebut masih terngiang-ngiang hingga sekarang, paling tidak hingga melahirkan tulisan ini. Bahkan gw berpikir untuk mencari padanan singkatan English yang lain. Ada satu singkatan yang sudah ada di otak gw dari dulu, yaitu singkatan jabatan seorang PM, yang berarti Prime Minister, dan kebetulan bahasa Indonesianya adalah Perdana Menteri.

Ternyata susah juga ya mencari padanan kata untuk singkatan English. Gw nemu singkatan PR untuk Public Relations, aah... ternyata bahasa Indonesianya adalah humas. Sedangkan singkatan PR untuk bahasa Indonesia adalah Pekerjaan Rumah, huh... Ketika terlintas di kepala singkatan yang biasa kita sebut setiap hari, HP untuk Hand Phone, ternyata sampe melintir otak gw, ga nemu juga ngepasinnya dalam bahasa Indonesia. Malah ketemu sodaranya, HP untuk Hewlett Packard, sebuah merek gadget, perangkat komputer.

Bahasa Indonesia dan English memang agak jauh. Bahasa kita malah lebih dekat ke bahasa Belanda, itu karena kita kelamaan dijajah negara di bawah permukaan laut itu, sehingga beberapa bahasa mereka masuk ke dalam bahasa kita, seperti contohnya: gratis, panorama, kamar, dan masih banyak lagi. Sayangnya bahasanya Max Havelaar ini tidak populer di dunia, termasuk saat ini di negara kita. Ah sudahlah, mendingan kita ngobrol lewat surat melalui selular aja deh, atau mungkin ada kepanjangan yang lain? (b/w)

*tulisan ini telah dimuat di majalah AdDiction, dan di situs benwal.multiply.com (pada 7 September 2005) yg keduanya sudah wafat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar