salah satu contoh status di sosial media |
Berapa kali kira-kira kita menemukan, membaca,
memikirkan, atau bahkan menulis atau mengucapkan kata status dalam
sehari? Buat orang yg hari-harinya tak lepas dari dunia maya (tanpa
sari), apalagi ditambah fenomena Blackberry dengan Facebook dan Twitter-nya, kata ini sudah jadi hiasan tetap di dalam pikiran mereka, setiap saat.
Kata status dalam bahasa Indonesia sepertinya sudah
sangat berkembang artinya, sudah tak cocok lagi dengan arti harafiahnya
seperti di bawah ini (dari KBBI Daring):
status n keadaan atau kedudukan (orang, badan, dsb) dl hubungan dng masyarakat di sekelilingnya;
berstatus v mempunyai status (sbg); berkedudukan: ayahnya - (sbg) pimpinan sementara di kantornya
Padahal sehari-hari kita memakainya lebih dari
sekadar berhubungan dengan keadaan masyarakat dan lingkungannya.
Contohnya ketika ada seorang boss yang menanyakan sudah sampai mana
pekerjaan yang dilakukan oleh anak buahnya: Status kerjaan kamu udah
sampe mana? Nah loh! Ada lagi tuh yang mengaitkan status dengan jarak
dan tempat: sudah sampai mana?
Nggak usah jauh-jauh lah, kita lihat saja
KTP masing-masing, di situ akan kita temukan tulisan Status perkawinan.
Tapi kalau ini masih bisa tepat, karena artinya adalah bagaimana keadaan
atau kedudukan perkawinan si orang yang namanya ada di KTP tersebut
sehingga masyarakat sekelilingnya mengetahui bahwa dia sudah atau belum
kawin etdaah… panjang benerrr…
Status di dalam bahasa Indonesia lebih tepat jika disamakan dengan kata kondisi
yang artinya dalam KBBI Daring adalah persyaratan atau keadaan. Tapi
kini status lebih banyak merupakan sebuah pernyataan dari seseorang,
atau sebuah institusi. Apalagi jika kita lihat yang namanya status di
jejaring sosial internet saat ini, sungguh luas artinya.
Di Facebook, kita akan menemukan yang namanya
status itu tak hanya tulisan yang menggambarkan kondisi keadaan si
pemiliknya, tapi juga bisa berupa doa, harapan, umpatan kekesalan,
opini, bahkan ada yang informasi tentang warna bra yang sedang
dipakainya, hehehe. Kalau sudah begini, arti status bukan lagi kondisi,
keadaan, kedudukan, atau malah persyaratan, tapi sudah menjadi sebuah
tulisan berupa kata atau kalimat yang bisa berarti apa saja. Statusnya
kata status saat ini sudah lebih dari sekadar status. Haiyaah apa siih, gitu aja kok repot (mengenang alm. Gus Dur)… [b\w]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar