8 Mar 2011
Mungkin sidang pembaca yang budiman sudah bosan jika blog ini lagi-lagi membahas masalah pemakaian kata ubah yang sering menjadi rubah, jika lagi-lagi menangkap bukti kesalahan penggunaan kata ubah. Tapi memang itu harus dilakukan guna mengingatkan kita semua karena kesalahan itu selalu terjadi berulang-ulang, bahkan dilakukan oleh pihak-pihak yang seharusnya tidak boleh melakukan kesalahan tersebut.
Penyebaran kesalahan rubah kini justru makin menjadi-jadi, apalagi sejak mulai marak yang namanya sosial media. Para ‘seleb‘ berbondong-bondong menulis di sosial media, terutama Twitter.
Namun sayangnya, kicauan mereka seringkali tidak memerhatikan kaidah
berbahasa yang baik dan benar, bukan berarti mereka wajib menulis dalam
bahasa formal, tetapi tetap harus disesuaikan dengan latar belakang dan
profesi mereka.
Memang sih,
sosial media apalagi Twitter bukanlah media pendidikan. Justru
sebaliknya orang menyukai Twitter karena di situlah mereka bisa menulis
apa saja tanpa hambatan. Mereka bisa bebas menulis dengan bahasa lisan.
Tapi tentu jadi lain cerita jika yang menulis adalah seorang figur
publik yang punya pengikut (follower) banyak. Selain harus menjaga materi yang akan di-twit,
kaidah berbahasa juga sebaiknya diperhatikan, karena itu merupakan
bagian dari kecintaan kita kepada bangsa ini, karena kalau bukan kita
yang mencintai bahasa nasional kita sendiri, lalu siapa lagi? Demikian. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar